loading...
loading...
loading...
Bulan lalu, gue punya kesempatan buat ketemu orang tua gue di kampung karena udah bertahun-tahun gak ketemu.
Iya, aku beda tipis sama bang Thoyib. Iya. Tapi kata mamah, aku ganteng sih.
Kebetulan, gue dikasih rejeki buat mencicil tipe motor yang gue idam-idamkan sejak masih SMA. Karena masih baru dan unyu-unyu banget, gue pengen menjajal yang namanya touring ke Jawa. Jadilah gue pilih destinasi yang udah jelas, yaitu kampung halaman, dimana Bapak Ibu dan Adik daku tinggal, Cilacap, Jawa Tengah.
Jadi sebenernya, pulang kampungnya itu cuma modus biar bisa touring pake motor. Muahhahahaha.
Karena bukan geng motor, jadilah daku touring seorang diri. Awalnya sih, ngeri banget. Karena you know-lah, daku kan culikable, jadi masih agak was-was gitu.
Menurut google maps, jarak antara Depok - Cilacap via jalur selatan (Bandung - Tasikmalaya - Banjar - Cilacap) itu berjarak 400an km. Asumsinya, dengan perjalanan 60km/jam maka, gue akan mencapai cilacap dalam waktu 10-12jam. Kok bisa? Hitung sendiri pake rumus phytagoras.
Berangkatlah daku dari jam 4 pagi menembus dingin, kegelapan, dan kesepian. Serta kebelet pup dan pipis. Dalam waktu 1 jam, daku sudah mencapai puncak! Dan berikut foto puncak di pagi buta:
Bergerak dari puncak, gue masih harus ngelewatin Cianjur dan Padalarang, beruntung karena masih pagi dan belum weekend, jalanan gak serame waktu gue touring bareng temen-temen ke Bandung.
***
"Mas, mau tanya, kalau mau ke arah Cilacap itu kemana ya, Mas?"
Tanya gue kepada seorang Rider beneran di suatu lampu merah di Bandung. Gue hilang arah. Dan hilang akal.
"Oh mas, nanti lurus aja, lalu belok kanan, lalu kanan lagi, lalu kiri, lalu bla bla bla bla syalala cik cik waw waw," jawab Mas Mas rider itu. Asli, gue cuma mangap.
"Ngg.... Nganu mas, aku gak paham, apa perlu aku menghilang dari kehidupan mas aja?" Timpal gue hopeless.
"Aduh, masnya ini baru pertama ke Jawa naik motor yah? Kalo gitu, ikutin saya aja yah...," sambut masnya lebih hopeless lagi.
"Makasih Mas! Saya Acen, btw..."
"Oh! Saya Jonathan..."
Kemudian kami bersalaman. Gak, gak ada drama percintaan setelah ini.
Begitu lampu merah berubah menjadi hijau, Mas Jonathan langsung ngasih kode buat ngikutin dia. Bukan kode buat modusin dia. Tapi..... Sejurus kemudian doi melesat bak Jorge Lorenzo, menembus truk-truk berukuran besar, dan nyalip-nyalip mobil motor yang seolah-olah gak ada di hadapannya.... dan doi lupa sama keberadaan gue.
Gue cuma terpana. Serta ingin sekali mengejar dan menepuk pundak Mas Jonathan sambil berkata:
"Baiklah mas, aku benar-benar akan menghilang dari kehidupan mas. Tq."
***
Perjuangan mengejar ketertinggalan gue dari Mas Jonathan rasanya kayak lagi ikutan balap MotoGP kelas teri. Doi dengan kecepatan standarnya 130km/h. Gue dengan kecepatan maksimal 80km/h. Itu pun udah pake dibantu doa dan nangis segala.
Untungnya, Mas Jonathan ini asli baik, gue ditungguin sesekali kalau gue udah gak keliatan batang hidungnya. Sampai pada suatu pertigaan dimana... Arah hidup gue dan hidupnya harus terpisah. Dia musti ke Sumedang, sementara gue musti ke Cilacap. Kebersamaan kami harus berakhir di pertigaan tol Purbaleunyi. Sedih sih, tapi, bukan kah ada pertemuan pasti ada perpisahan?
.....ini ngapa jadi drama gini. #lah
Perjalanan dari Bandung, Nagrek, Rancaekek, Garut, lanjut terus ke Malangbong, Tasikmalaya, sampe Banjar gak ada yang spesial kecuali sesekali gue ketiduran pas lagi nyetir dan kebangun pas tiba-tiba ada truk di depan gue. Duh, serem sih. Jangan ditiru.
Jalan yang berkelok-kelok serta kondisi cuaca yang makin panas, membuat hape gue yang tadinya idup terus nunjukkin jalan via gps google maps, tiba-tiba kepanasan dan matot. Mau gak mau gue musti ikutin jalan, banyak nanya, dan dikit-dikit berhenti di Alfamart atau Indomaret buat beli minum. Ngomongin soal Alfamart dan Indomaret itu persis kayak hubungan kita, selalu berdampingan tapi tak pernah bisa satu. #pret #bhay #cikcikwawaw
Yang paling seru dari perjalanan gue ke Jawa adalah.... perjalanannya. Ya keleus.
Sampai akhirnya gue sampai ke kota dimana gue dibesarkan dan.....
.....jualan pempek bareng nyokap. :')
Thanks for reading!
Yang paling seru dari perjalanan gue ke Jawa adalah.... perjalanannya. Ya keleus.
Sampai akhirnya gue sampai ke kota dimana gue dibesarkan dan.....
.....jualan pempek bareng nyokap. :')
Thanks for reading!
loading...
0 Komentar Mendadak Rider
Post a Comment
Kamu Familia dari mana ?