loading...
loading...
loading...
Postingan ini terpaksa gue post lagi karena gue udah SANGAT GERAM dengan makin banyaknya ulah oknum-oknum yang nge-share secara sadar dan sengaja tulisan gue, TANPA SUMBER, TANPA IJIN. Siapa lagi kalau bukan kopasser-kopasser asyu yang merajalela di dunia social media yang gak terbatas ruang dan waktu ini.
Malunya, salah satu kopasser yang paling bikin gue kesel adalah akun super tenar seperti PENDAKI GUNUNG INDONESIA yang udah punya 26.000 FANS dan 5000++ MEMBER! Ngopas TANPA SUMBER! How come, nama sebesar itu, masih ngopas dari Jalan Pendaki yang, baik fans maupun membernya gak mencapai 10% dari jumlah mereka.
WHATTA SHAME!
[[UPDATE: admin akun Pendaki Gunung Indonesia, sudah personally minta maaf ke gue]
Okay, ada lagi, you guys know www.belantaraindonesia.com? Website asyu itu juga sama aja kelakuannya! Kopas tulisan gue, gak pake research dulu. Dia bilang sumbernya dari kaskus. Oh, crap!
Kampretnya lagi, ini website nge rewrite tulisan gue biar bisa sesuai sama target pasar websitenya. Sumpah, gedeg udah sampe ke ubun-ubun!
Aslinya, gue gak terlalu ngeh sama kegiatan kopasser-kopasser asyu bangke keparat ini. Tapi Tuhan memang Maha Baik. Temen-temen gue baik yang tergabung di Jalan Pendaki maupun bukan, pembaca setia Jalan Pendaki, entah kenapa selalu menemukan hasil tangan para kopasser-kopasser ini.
In the end gue cuma mau bilang,
Gue, meluangkan waktu di sela kesibukan gue yang padat, gue bahkan pernah diomelin manajer gue karena ngeblog di sela jam kantor, gue pernah ngeblog tengah malem, gue pernah nulis pagi buta, gue memutar otak, gue menghalau kesedihan gue di saat banyak masalah mendera, gue nyempetin nulis di kereta, dimana aja, berpikir baik secara jernih atau pun kotor, memanggil semua kenangan, semua kalimat, dan setiap kata, berusaha untuk menghibur pembaca Jalan Pendaki yang sangat budiman, dan membuat gue terus ingin menulis. Gue amat sangat bersusah payah dan bekerja keras untuk ini.
So, taukah, dengan ngopas apa yang gue curahkan di Jalan Pendaki TANPA DIBERI SUMBER atau MINTA IJIN, itu membuat gue sangat marah. Oh, lebih tepatnya, sangat sedih?
Orang-orang bakal merasa terhibur sama tulisan gue yang dikopas, tapi, tanpa tahu siapa penulis aslinya. Sakit gak jadi gue?
.....sakit. nya. tuh. di sini. *kemudian nyanyi
Oke, itu aja. bye.
***
Alkisah pada akhir tahun 2012, ada seorang anak remaja tengil nan petakilan yang konon suka mendaki gunung memutuskan untuk membuat suatu blog yang mengisahkan perjalanan pendakian dan juga jalan-jalannya. Sebenernya anak konyol ini udah 5x membuat blog yang berakhir dengan tragis karena hal-hal sepele: gak bisa milih mau pakai kata ganti aku, ai, nyanda, inyong, saya, gue, gw, atau eke; juga belum tau mau nulis dengan tema kegalauan, kehidupan pribadi, peristiwa kuliah, peristiwa subuh, gosip artis, atau nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika yang makin menguat lagi.
Malunya, salah satu kopasser yang paling bikin gue kesel adalah akun super tenar seperti PENDAKI GUNUNG INDONESIA yang udah punya 26.000 FANS dan 5000++ MEMBER! Ngopas TANPA SUMBER! How come, nama sebesar itu, masih ngopas dari Jalan Pendaki yang, baik fans maupun membernya gak mencapai 10% dari jumlah mereka.
WHATTA SHAME!
[[UPDATE: admin akun Pendaki Gunung Indonesia, sudah personally minta maaf ke gue]
Okay, ada lagi, you guys know www.belantaraindonesia.com? Website asyu itu juga sama aja kelakuannya! Kopas tulisan gue, gak pake research dulu. Dia bilang sumbernya dari kaskus. Oh, crap!
Kampretnya lagi, ini website nge rewrite tulisan gue biar bisa sesuai sama target pasar websitenya. Sumpah, gedeg udah sampe ke ubun-ubun!
Aslinya, gue gak terlalu ngeh sama kegiatan kopasser-kopasser asyu bangke keparat ini. Tapi Tuhan memang Maha Baik. Temen-temen gue baik yang tergabung di Jalan Pendaki maupun bukan, pembaca setia Jalan Pendaki, entah kenapa selalu menemukan hasil tangan para kopasser-kopasser ini.
In the end gue cuma mau bilang,
Gue, meluangkan waktu di sela kesibukan gue yang padat, gue bahkan pernah diomelin manajer gue karena ngeblog di sela jam kantor, gue pernah ngeblog tengah malem, gue pernah nulis pagi buta, gue memutar otak, gue menghalau kesedihan gue di saat banyak masalah mendera, gue nyempetin nulis di kereta, dimana aja, berpikir baik secara jernih atau pun kotor, memanggil semua kenangan, semua kalimat, dan setiap kata, berusaha untuk menghibur pembaca Jalan Pendaki yang sangat budiman, dan membuat gue terus ingin menulis. Gue amat sangat bersusah payah dan bekerja keras untuk ini.
So, taukah, dengan ngopas apa yang gue curahkan di Jalan Pendaki TANPA DIBERI SUMBER atau MINTA IJIN, itu membuat gue sangat marah. Oh, lebih tepatnya, sangat sedih?
Orang-orang bakal merasa terhibur sama tulisan gue yang dikopas, tapi, tanpa tahu siapa penulis aslinya. Sakit gak jadi gue?
.....sakit. nya. tuh. di sini. *kemudian nyanyi
Oke, itu aja. bye.
***
Alkisah pada akhir tahun 2012, ada seorang anak remaja tengil nan petakilan yang konon suka mendaki gunung memutuskan untuk membuat suatu blog yang mengisahkan perjalanan pendakian dan juga jalan-jalannya. Sebenernya anak konyol ini udah 5x membuat blog yang berakhir dengan tragis karena hal-hal sepele: gak bisa milih mau pakai kata ganti aku, ai, nyanda, inyong, saya, gue, gw, atau eke; juga belum tau mau nulis dengan tema kegalauan, kehidupan pribadi, peristiwa kuliah, peristiwa subuh, gosip artis, atau nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika yang makin menguat lagi.
Iya, berkat demen manjat gunung dan kelayapan kemana-kemana, akhirnya anak sialan itu membuat blog beralamat jalanpendaki.blogspot.com dengan tujuan menceritakan kisah pengalamannya manjat gunung, kelayapan, juga opini-opini yang keluar dari otaknya yang cetek dan gitu-gitu aja.
Betul, anak istimewa tersebut adalah gue, si @acentris yang cukup tampan dan memesona.... siluman.
Waktu berselang, jatuh bangun membangun blog pun sudah dirasakan si anak tampan itu. Dari nulis dan publish tulisan sebulan sekali, jadi seminggu sekali. Dari seminggu sekali, jadi seminggu 3x. Dari seminggu 3x sampe balik lagi ke seminggu sekali. Semua dilakukan berdasarkan moodnya dan status relationshipnya. Yang masih begitu aja. Jangan ditanya, plis.
Dengan rasa cinta yang begitu besarnya, boong ding, tapi dengan gengsi yang gak abis-abis, jadilah gue membeli domain dotcom sehingga blog ini berubahlah namanya menjadi www.jalanpendaki.com. Mudah, singkat, jelas, dotcom, dan bergengsi. Dan cuma 80.000 rupiah tiap tahunnya.
Berkat berubah jadi dotcom dan cara menulis yang makin lama makin berkembang meskipun isinya ya cetek-cetek juga, makin lama Jalan Pendaki makin dikenal banyak orang. Oiya, plus promosi sana-sini di twitter, forum blogger, dan juga forum facebook. Berkembang itu baik. Soalnya membuat gue jadi bisa terbang gratis setiap bulan ke Malaysia, jalan-jalan gratis, bisa bikin salah satu outdoor store ngelirik blog gue dan mau kerjasama, bisa bikin kamu, iya, kamu para pembaca blog ini mau mampir tiap hari kemari. Juga, bisa bikin gue akhirnya nerbitin buku Penunggu Puncak Ancala meskipun masih keroyokan. Tunggu buku kedua gue ya. Pokoknya tunggu. Dan beli. #malahjualan
Waktu bergulir.
Gue juga mulai memasarkan tulisan gue, demi, banyak yang baca, terhibur, terpingkal-pingkal, bahkan mungkin mengutuki gue. Apapun reaksinya, buat orang yang punya tulisan, kalau tulisannya dibaca dan diapresiasi, itu senengnya bukan kepalang loh! Semacam orgasm.
Perlahan gue mulai bikin facebook fanpage dengan tujuan bisa lebih gampang dan leluasa share atas nama Jalan Pendaki. Tapi apa yang terjadi?
Perlahan gue mulai bikin facebook fanpage dengan tujuan bisa lebih gampang dan leluasa share atas nama Jalan Pendaki. Tapi apa yang terjadi?
Tulisan gue di copas. TANPA IJIN! TANPA DICANTUMIN SUMBER!
lebih lanjut disini |
Jadi ceritanya, gue kan member forum grup pendaki ini-itu di fb. Otomatis gue share dong tulisan-tulisan gue itu. Nah, copasser-copasser itu tadi juga berada di grup yang sama. Doi copas tulisan gue, tanpa sumber, tanpa ijin, dan tanpa sadar yang punya tulisan ya member grup juga. Kan ngawur. Begitu gue tegor, ngilang. HUFT.
Padahal, di sudut alias pojok kiri bawah blog gue, udah ada jelas tulisan begini:
"PERINGATAN
Tulisan dan foto dalam blog ini adalah milik @acentris kecuali yang diambil dari sumber yang telah disertakan sumbernya. BOLEH melakukan copy paste atau mengambil sebagian atau keseluruhan DENGAN SEIJIN saya dan atau mencantumkan SUMBERNYA.
Saya baik, kan?
Thanks"
Tulisan dan foto dalam blog ini adalah milik @acentris kecuali yang diambil dari sumber yang telah disertakan sumbernya. BOLEH melakukan copy paste atau mengambil sebagian atau keseluruhan DENGAN SEIJIN saya dan atau mencantumkan SUMBERNYA.
Saya baik, kan?
Thanks"
Kurang apalagi coba gue?
Tapi gak semuanya adalah orang-orang kevvardh kayak yang diatas. Ada juga kaskuser yang kece abis karena nyantumin sumber pas dia share dan bikin thread di kaskus:
lengkapnya disini |
Gak bakal jadi rugi loh nyantumin sumber, toh kalo menurut pembaca thread yang di share itu kece, yang dapet pujian atau apresiasi juga yang ngeshare. Bukan yang nulis.
Buat yang masalah twitter @jalanpendaki, udah kelar. Anak gue udah gak durhaka lagi, udah pulang! Cuss yang mau follow.
Segitu aja sih curcolnya dari gue. Thank you buat yang suka mampir ke Jalan Pendaki. Without you guys, im nothing.
Happy mountaineering.
And stop PLAGIARISM.
With love, Babang.
loading...
0 Komentar KORBAN KOPAS - KOPI PASTE - PLAGIAT
Post a Comment
Kamu Familia dari mana ?