Ganteng Ganteng Pendaki Galau: FINALE - NDX AKA MUSIC -->

NDX AKA MUSIC

NDX AKA MUSIC : SATU NDX SEJUTA FAMILIA

Ganteng Ganteng Pendaki Galau: FINALE

loading...
loading...
loading...


I figured it out,
I figured it out from black and white
Seconds and hours,
Maybe they had to take some time


"Gimana bang? Bisa lo ceritain lagi?"

RAINA!

ADA DI SINI! KENAPA GUE GAK LIAT? KENAPA RAINA MATANYA BERKACA-KACA?

KENAPA ACEN MULUTNYA COAK BANGET???? KENAPAA???

......mati gue.

***

"Jadi, Ra, gitu ceritanya....."

"Gue gak tau apa gue masih layak minta maaf.... atau.... gue sebenernya gak perlu minta maaf..."

Gue melihat setitik air mata, terbit di ujung matanya. Gue pengen banget mengusapnya. Tapi, gue yakin, bukan itu yang dibutuhkan Raina saat ini.

Gue gak tahu, apakah yang gue utarakan ini benar atau salah. Gue punya pacar, Raina juga. Meskipun di persimpangan, perasaan kami pernah bertaut. Hati kami... pernah menjadi satu, meskipun gak terungkapkan, atau memang sengaja gak diungkapkan.

Raina jahat. Karena membiarkan gue mabuk tentang dirinya. Menginginkannya, tanpa peduli siapa yang ada di sampingnya. Tanpa peduli bahwa Raina sudah ada binatangnya, si Willy.

Tapi ternyata... Gue lebih buruk dari Raina. Melupakan Nayla, wanita yang selama ini mengisi hari-hari gue. Meskipun dia sedang berada jauh dari dekapan dan jangkauan gue. Atau mungkin.... semesta sengaja mengirimkan Raina buat menguji kesetiaan gue kepada Nayla. 

Ah, sebentar lagi gue pasti gila!

"Ehek...." Raina terbatuk kecil. Lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Berusaha agar tidak terlihat sedang mengusap air matanya.

Tapi gue tahu, Ra.... Jauh di lubuk hati lo, masih ada gue.

Udara di jalur Cibodas semakin dingin. Rasanya ingin memeluk Raina saat ini juga. Dan ah, lagi-lagi gue melupakan Nayla. Bukan, bukan gue melupakan Nayla, tapi memang dia sudah pergi jauh dari hati gue yang penuh sesak berisi Raina. Tapi... ah, gue harus berterima kasih sama Acen atas kesempatan ini. Membiarkan gue berdua sama Raina. Mengajak Willy berbincang dan masak mie instan sehingga gak perlu mencurigai gue lagi berduaan bareng Raina.

"Kayaknya gue udah tau apa yang harus gue lakukan, Can..." Raina kembali bersuaranya. Oh, merdunya!

"Dan plis, jangan liatin gue kayak gitu....." lanjut Raina sambil membuang muka.

"A... a.. apa yang bakal lo lakuin, Ra?" tanya gue. Tergugup karena diacuhkannya.

"Kembali ke awal, Can."

"Maksudnya.... Kayak pertama kali kita makan pasta bareng?"

"Gue juga cewe, Can. Apapun alasan yang bakal lo kasih nanti, gue tahu perasaan Nayla pasti lebih dari remuk redam kalau dia tau... ada cewe lain di hati lo..." lanjut Raina. Kini memandang gue lekat-lekat.

"Kita kembali ke awal ya, Can. Dimana gue... cuma strangers di hidup lo, yang gak pernah bersinggungan jalan sama lo. Kita kembali ke awal... dimana, lo dan gue, hidup di dunia kita masing-masing...."

Gue mangap.

"Lo... silahkan lanjutkan move on lo dari gue, dan kembalilah ke Nayla. Dia butuh lo. Dan gue, akan kembali ke Willy. Pria yang pernah gue sakiti karena kehadiran lo di hidup gue..."

Lalu Raina bangkit dari sisi gue. Dan meninggalkan gue yang lagi banjir air mata. Sendiri. Lagi.


***

I know how it goes,
I know how it goes from wrong and right
Silence and sound
Did they ever hold each other tight
Like us?
Did they ever fight
Like us?

Syit.

Semakin gue coba lupakan Raina. Semakin bayangannya selalu terlintas di kepala gue. Raina ada dimana-dimana. Di saat gue karaokean bareng temen kantor. Di saat gue ngumpul bareng sahabat-sahabat kuliah. Di saat gue main instagram. Di saat gue makan pasta. Saat gue ngeliat tukang kebab. Saat gue gak sengaja lewat Blitz Megaplex. Saat gue ngebuka LINE message. Saat gue ngeboncengin temen. Saat gue.... syit.

"Kita kembali ke awal ya, Can. Dimana gue... cuma strangers di hidup lo, yang gak pernah bersinggungan jalan sama lo. Kita kembali ke awal... dimana, lo dan gue, hidup di dunia kita masing-masing...."

Syit. Bayangan lo ninggalin gue. Bayangin lo menyudahi ini semua. Sampai kapan bisa gue ilangin?

"BAJINGAN, LO, RAAAAAAAARRRGGGGHHH!!!!"

"........tapi gue gak bisa napas, gak ada lo... Ra........"

"Ra.............................."


***

"Hai Nay.... Apa kabar Aussie?" sapa gue pada Nayla, di depan layar komputer.

"Oh, Aussie doang yang ditanya? Gue kagak nih? Hahahaha...." balas Nayla yang bersuara renyah di ujung benua sana. Kok Nayla putihan, ya?

"Lagi dingin-dinginnya, Can... What happened? Tumbenan ngajakin skype?" 

Ah, bener juga... Udah lama banget gue dan Nayla gak bertatap muka langsung segede ini. Biasanya cuma via hape aja.

"Hehhee.... Nggak, Nay, lagi kangen aja...."

"Gombal, kamu..."

"Hm.... kayaknya ada yang bikin kamu gelisah ya, Can? Tell me, can....?" meskipun sangat jauh, rasa-rasanya sorot mata Nayla masih sangat dekat. Dia masih menjadi wanita yang sepertinya serba tau apa yang gue rasain.

"Kalau kamu masih inget, dua tahun lalu, sebelum kamu memutuskan untuk lanjut kuliah di Aussie...." 

"Kita pernah sepakat... Kalau jarak ini, akhirnya membuat kita kehilangan hati pada masing-masing diantara kita....." kata gue. Ah, gue gak tau apa gue bisa melanjutkan kata-kata ini. Anjir gue emang jahat abis.

".....artinya, udah gak ada lagi sesuatu yang bisa kita pegang teguh bersama-sama. Artinya jarak ini mengalahkan apa yang udah kita bangun bersama. Artinya, gak ada lagi kita, Can. Aku masih inget... And, so....." lanjut Nayla.

"And, so..... Aku gak tau harus bilang darimana. But, yes.... sepertinya aku... sudah kehilangan pegangan, Nay...." balas gue. Gak sanggup melihat Nayla.

"Can.... kamu......"

video call ended

***

You and I
We don't wanna be like them
We can make it 'til the end
Nothing can come between
You and I
Not even the gods above
Can separate the two of us
No, nothing can come between
You and I

Oh, you and I

Ah, boong lu One Direction.

Bulshit! Buktinya, gue sama Raina, kepisah juga! Gue sama Nayla, bubar juga! 

Kayaknya, udah pilihan paling bener menyudahi juga hubungan gue sama Nayla. Selain gue udah jahat karena nyelingkuhin dia, rasa-rasanya, semenjak LDR-an, hubungan gue sama Nayla kayak sebatas halusinasi aja. Dibilang pacaran, ada statusnya, tapi gak ada fisik orangnya di samping gue.

Terlebih semenjak Raina datang. Nayla bener-bener terlupakan begitu saja. Ah, mungkin kehadiran Raina diperlukan dalam kehidupan gue. Buat make sure, kalau, gue mungkin pantasnya tenggelam dalam kejombloan ini. 

Berkehidupan seorang diri. Lagi.

Ah, Raina.... Lagi apa lo di sana? Pasti lagi asik-asikan sama Willy....

Ah, syit, Raina lagi, Raina lagi.

Gue harus bener-bener move on dari dia kalau gue gak mau mati kering mikirin dia terus.

"Cen, lo gak ada rencana mau kemana gitu deket-deket ini?" tanya gue ke Acen via telpon.

"Ada broh. Raung. Deg-degan nih!"

"Sejati banget?"

"Yoi!"

"Boleh join?"


END.


***

Disclaimer:

Seperti yang ada di sinetron-sinetron, cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, lokasi, dan jalan cerita yang banyak dramanya, tentu aja karena disengaja. Apabila ada kejadian yang dirasa sama, jangan tersinggung, bukan berarti saya sedang nyinyirin anda, bisa jadi nasib kita sama.

Tengs.

***

Ucapan terima kasih:

1. Ganteng Ganteng Serigala, atas inspirasinya judul Ganteng Ganteng Pendaki Galau
2. Kenangan masa lalu, kamu tai, tapi ya udahlah
3. Raina, Candra, Mba Sesa, Titut, Willy, Nayla, Acen, temennya Raina, Komunitas Jalan Pendaki, dan semua yang disebutkan dalam cerita
4. Para penumpang dalam kereta yang kaget sama tangisannya Candra
5. Anak Jalan Pendaki, atas dukungannya
6. Tukang kebab, tukang ayam bakar kuning, mas-mas blitz megaplex
7. Mariah Carey, Ariana Grande, One Direction, Nathan Hartono, Sam Smith, Outasight, The Cab, dan jajaran lagu-lagu serta penyanyi galau yang mendukung serial GGPG ini.
8. Barisan para mantan (gebetan)
9. Mandalawangi, Kawah Ratu, dan segala gunung yang disebutkan di serial GGPG ini
10. Kamu, iya, kamu yang baca serial GGPG ini dari awal sampe akhir. Thank you udah menjadi bahan bakar gue untuk terus menulis.

Akhir kata, wabilahitofikwalidayah. wass.

GGPG ADA SEASON 2-NYA! BACA DI SINI.


loading...
CLICK HERE

0 Komentar Ganteng Ganteng Pendaki Galau: FINALE

Post a Comment

Kamu Familia dari mana ?

Back To Top