Gunung Parang: 963 Mdpl Yang Garang - NDX AKA MUSIC -->

NDX AKA MUSIC

NDX AKA MUSIC : SATU NDX SEJUTA FAMILIA

Gunung Parang: 963 Mdpl Yang Garang

loading...
loading...
loading...


Buat para pecandu adrenalin kayak gue, meskipun dikit-dikit latah, kalau denger soal Rock Climbing tentu aja hati, jiwa, dan raga jadi sangat rapuh. Gak perlu pakai diseret-seret buat ikutan, gue akan dengan sangat senang hati menyeret kaki gue sendiri menuju pengalaman yang pastinya mendebarkan, menggetarkan jiwa, sekaligus super awesome kayak gitu. So, saat ada tawaran buat ikutan FUN Climbing di Badega, Gunung Parang, adakah alasan gue untuk menolaknya?


PURWAKARTA, Sabtu, 21 Maret 2015

Hujan turun dengan lebatnya mengguyur sejagad raya bumi Purwakarta setelah gue dan rombongan menapakkan kaki-kaki imut kami di tanah aspal depan kompleks saung yang akan jadi tempat peraduan rombongan kami untuk semalam ini. Entah kenapa nulis pakai bahasa melambai gini kayak mau bikin stensilan. Gak pantes ya, aku emang kotor... :(

Intinya sih, gara-gara ujan yang gak kelar-kelar, jadwal buat Fun Climbing yang telah dinanti-nanti terancam gagal. Gak terancam ding, sudah gagal TOTAL. Tapi.... ternyata ada surprise party alias jadwal tambahan yang tak direncanakan dan tak bisa diduga sebelumnya... yaitu PESTA DUREN! Super thanks buat Koh Budi yang awesome generous, baik hati baanget memenuhi kenggragasan para rombongan akan duren. Keliatan banget Mas Wildan, Mas Al, Mas Ery, Mas Dade, dan mas mas lainnya yang kalau ngeliat duren matanya bersinar. Meskipun malu-malu, ternyata, Devi, yang sering dipanggil De sama Mas Wildan (gue asli gak tau, mereka ini pacaran apa kakak adik), ternyata brutal juga makan durennya. Meskipun ujan, tapi peutjaaaaahhh!

Yang lebih peutjah lagi, gara-gara ujan, kitajadi dapet satu spot baru, meskipun gak ada di itinerary, yaitu.... mengunjungi BATU BELANG!

Batu apa?
BATU BELANG!

Batu apa?
BATU BELANG!

Katakan sekali lagi!
SEKALI LAGI!

*seret dora keluar dari otak gue* *plis*

Batu Belang adalah komplek bebatuan super besar yang ada di tengah-tengah sawah yang sudah ada sejak jaman peralihan megalitikum menuju kezelitikum, yakali gue tau itu batu ada sejak kapan. Perjalanan ke sana sih, yang paling gak bisa dilupakan. Jauh dari kata pendaki, lebih deket ke orang kota main di sawah. Rempong cyin! 22 orang, pakai dress anti air warna-warni (baca: jas hujan), di tengah sawah yang becek, licin, dan super hijau. Ada yang kepleset lah, ada yang nyuci sendal lah, ada yang foto-foto melulu lah. Ah emang nih, tapi priceless moment banget dan membuat gue bersyukur akan hujan sore ini. Lagian, pemandangannya itu....... Perpaduan maksimal untuk hunting foto yang instagramable!






PURWAKARTA, Minggu, 22 Maret 2015

Trekking Gunung Parang
Tengah malam buta, biarpun badan rasanya kayak digelayutin kebo bajak sawah deket Batu Belang tadi, gue tetep harus bangun. Gak gue doang sih, hampir semuanya musti bangun, karena jadwal gue hari ini sangat padat. Dimulai dari trekking ke Gunung Parang, Fun Climbing, Pemotretan buat majalah Vogue, sampai syuting film Cinderella 2. Gue berperan sebagai orang yang cuman lewat-lewat dan tidak diperhatikan. 

Seperti biasa, namanya juga tinggal di negara Indonesia tercinta, janjiann bangun jam 2 pagi dan berangkat trekking jam 3, kenyataannya, jam 2 masih pada berdebat mau bangun kagak, jam 2.30 masih ngerjain Lina yang tidurnya sok princess sambil ngelus-ngelus boneka elmo yang dia bawa kemana-mana, jam 3 masih mengagumi langit penuh bintang, jam 3.30 masih pada boker, jam 4 baru berangkat. HUFT BINGGOW kan?

Gunung Parang, punya ketinggian cuma 963 Mdpl, bahkan jauh lebih rendah dari ketinggian Gunung Munara yang didapuk hanya 1100 Mdpl. Tapi sama kayak kebanyakan Gunung lainnya, we should never underestimate a mountain. Jangan sesekali meremehkan gunung. Trust me.



Trek awal Gunung Parang ini sih sepele. Kebon warga yang didominasi tanaman gak jelas dan gak berguna, bergerak dikit ada bau-bau tai kambing yang menandakan anda sudah berada di daerah kandang kambing, setelahnya langsung disambut trek vertikal berbatu. Gitu terus sampai pertigaan sebelum puncak. Yah, palingan bakalan nemu ranting-ranting pohon yang bisa digelayuti. Mayan lah, daripada kenangan mulu yekan yang digelayuti. Pokoknya, full track sampai pertigaan puncak, jalurnya bikin napas abis. Tenang, cuma sebentar kok, sejam setengah lah. Oia, gak ada lapak, gak ada air, gak ada tukang gorengan. So, jangan lupa bawa air yang cukup dan jajan yang memadai. Dan super hati-hati karena sangat licin. Sebaiknya juga, pakai sepatu, Mas Alfian, salah satu rombongan gue yang pakai sandal, terpelanting di bebatuan licin, namun sok-sok tegar, eh abisan itu kakinya robekk berdarah-darah.



Nanti, sampai di pertigaann puncak, ambil kiri. Inget, ambil kiri, meskipun jalan ke kanan lebih terkesan aman dan ada lapak cukup luas buat ngecamp, tapi tetep ambil kiri. Puncaknya ada di kiri. Jangan ngeyel. Oke?

Jalur ke Puncak setela pertigaan lumayan ekstrim sih. Ada sedikit manjat-manjat batu, turunan terjal yang langsung jurang di sebelah kanannya, dan pemandangan yang luar biasa ekstrim bagusnya. AWESOME LAH!







Udah puas main-main dan selfie di Puncak Gunung Parang? 

Jangan sampai lupa waktu, kita masih ada FUN CLIMBING!!!! Meskipun jalur turunnya yah... Sama kayak jalur naik, cuma ini turun, jadi yah.... ehe ehe ehe..... 

hehehe

*apa sih*



Fun Climbing
Apa yang ada di benak kamu ketika mendengar kata Fun?
Kalau gue, jawabannya adalah sesuatu yang cetek. Okay, next, kalau, Fun Climbing?
Yes, jawabannya adalah Climbing yang cetek. Hal yang membuat gue mau join trip kali ini adalah reputasi Gunung Parang yang di gembor-gemborkan sebagai Gunung Panjat Tebing Tertinggi KEDUA di Asia. Darah gue langsung mendidih, adrenaline gue langsung naik, dan gue nafsu binggow pengen nyobain itu gunung panjat tertinggi kedua apapunn resikonya. Pas denger Fun Climbing.....

.....Dropshay.

Gue langsung meremehkan. Duh, emang kebiasaan nyinyir gak bisa ilang. Kayaknya gue emang musti di rukyah.

Tapi kemudian gue langsung ditampar bolak balik pas ketemu tebing yang.... grade-nya cukup uhuy buat pemula. Dan asal tau aja, tebing Gunung Parang merupakan batuan andesit yang bukan hanya miskin bolongan dan celah buat manjat, tapi juga gak bisa dijadikan batu cincin. Camkan itu!



Pas pertama kali ngeliat batu yang musti dipanjat, dalam hati gue cuma.. hehe, hehe, hehe. Pemikiran gue soal cetek-cetekan itu? 

hehehehe

Buyar semua!!! THIS IS SUPER GREATER EXTRAORDINARY LABAMBA AWESOME LAKENYHIZ!

Gue ngerasain juga akhirnya, susahnya jemari ini menemukan batu untuk sebagai pegangan hidup, susahnya kaki gue meraih bagian tebing untuk dijadikan tempat berpijak, sampai gue mesti loncat untuk meraih point, dan pas dapet, jari gue gak mampu menahann berat badan. Akhirnya, terjatuh bergulung, terbalik, terjungkal, terjungkir, dan menubruk batu besar yang gue panjat. Hasilnya, siku gue berdarah dan bengkak. Meskipun fisik gue sakit nyut-nyutan, tapi perasaan gue..... ANJIR INI KEREN BANGET LAAAAAAA!!!!!


Namanya: Acmad Riyandi Salim, biasa dipanggil sist mamat

Namanya Ikus, masih jomblo, tapi udah kebelet nikah lahir batin

Namanya Cakra, biasa dipanggil Pak Haji, anyway, jangan ketipu wajah solehnya.


Gue yakin, hampir semua orang di rombongan gue menikmati banget kegiatan Fun Climbing ini. It was super FUN dann gak secetek apa yang gue bayangkan. Liat aja mukanya Achmad Riyandi Salim yang Ach... sok ganteng banget, tapi itu menandakan dia lagi senang. Mukanya Ikus yang kayak abis diapeli pacar khayalannya, seneng banget, tapi ya semu. Dan mukanya Cakra yang seolah berkata: "bang, gue di sini loh, gue ada bang, gue gak batalin janji bang, gue gak balik bang, bang, percaya gue bang, plz!"

Dan muka-muka bahagia campur takut tapi bahagia tapi takut tapi nagih tapi seneng dan tapi tapi lainnya yang gak bisa gue share satu-satu. Ntar kuota modem bolot gue abis. Tapi sekali lagi gue bilang,

GUNUNG PARANG IS EXTRAORDINARY AWESOME!

MAU BALIK LAGI MAU MAU MAU!




Ps:

Setelah tanya ke sana kemari, tebing yang gue panjat adalah Tower 3, dimana manusia cicak yang terkenal itu manjat tanpa pengaman di sini. Cukup berbeda sama tower lainnya dimana tower yang populer ada semacam tangga besi yang gampang dipanjat bahkan untuk anak kecil sekalipun.

Tapi again, namanya olahraga ekstrim, musti ikut peraturan standar safety ya! Safety can be fun thou. *kemudian gue diendorse merk kondom*

End.


***

Seperti biasa,

Take nothing but pictures.
Leave nothing but footprints.
Kill nothing but time.

Happy mountaineering!


loading...
CLICK HERE

0 Komentar Gunung Parang: 963 Mdpl Yang Garang

Post a Comment

Kamu Familia dari mana ?

Back To Top